Jumat, 18 Februari 2022

Penyebab dan Faktor Risiko Scabies atau Kudis

 Penyebab dan Faktor Risiko Scabies atau Kudis


Scabies atau yang dikenal juga dengan sebutan kudis merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini masuk ke dalam kulit untuk bertahan hidung, bertelur serta bisa juga terus berada pada kulit hingga 2 bulan lamanya.

Infeksi yang diakibatkan tungau Sarcoptes scabiei ini bisa mengakibatkan kulit terasa sangat gatal sebagai reaksi alergi. Rasa gatal biasanya akan lebih terasa parah pada malam hari. 
Scabies terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kudis biasa dengan Norwegian Scabies atau skabies berkrusta (kudis api). Umumnya orang yang terkenal kudis hanya mempunyai 15-20 tungau pada kulit. Tetapi, seseorang yang menderita skabies berkrusta mempunyai sampai seribu tungau pada kulitnya.

Penyebab dan Faktor Risiko Scabies (kudis)

Penyebab Scabies atau Kudis

 Kudis atau scabies pada manusia diakibatkan oleh tungau betina yang bernama Sarcoptes scabiei yang mempunyai ukuran sangat kecil serta tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tungau betina akan masuk ke dalam kulit lalu menggali bawah kulit serta membuat saluran untuk bertelur. Setelah terlalu menetas, larva tungau akan bergerak ke permukaan kulit untuk tumbuh.

Tungau, telur serta kotorannya bisa menyebabkan kamu merasa gatal sebagai reaksi tubuh terhadap keberadaan tungau. Tungau bisa menyebar pada area kulit lainnya atau bahkan pada orang lain. Penularan dapat terjadi melalui beberapa cara, baik dengan kontak fisik langsung atau pun penggunaan barang yang bersamaan.

Penularan melalui kontak fisik dapat terjadi kalau kamu melakukan sentuhan dengan penderita scabies secara erat, berulang kali serta berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, penularan penyakit kulit yang satu ini juga sangat rentan terjadi jika orang yang sehat melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kulit kamu dan pasangan akan bersentuhan dalam waktu yang lama.

Faktor Risiko Scabies (kudis)

 Risiko penyakit kudis akan meningkat pada:

- Anak-Anak,
- Pasien Yang Sedang Rawat Inap,
- Orang Dewasa Yang Aktif Secara Seksual,
- Orang Yang Tinggal Bersama Di Panti Jompo, Penjara, Asrama serta Tempat Penitipan Anak.

 Ada beberapa kondisi tertentu yang bisa meningkatkan peluang seseorang untuk lebih mudah tertular tungau penyebab scabies atau menunjukkan gejala scabies. Faktor risiko ini dikelompokkan menjadi risiko terkait kondisi kesehatan, gaya hidup serta situasi lingkungan tinggal.

1). Pekerjaan
 orang-orang yang bekerja pada tempat-tempat tertentu juga mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami scabies. Beberapa diantaranya ialah perawat, dokter serta petugas pada layanan kesehatan yang melakukan kontak fisik secara rutin dan dekat dengan penderita scabies.

Pada kondisi ini, menjaga kebersihan diri saja tidak . Kamu perlu menghindari kontak kulit secara langsung, untuk melindungi diri kamu harus menggunakan sarung tangan serta masker penutupan wajah guna meminimalisir risiko penularan tungau penyebab penyakit scabies.

2). Lingkungan Tempat Tinggal
 Tungau penyebab scabies dapat menular dengan mudah dalam lingkungan tinggal tertutup yang terdiri dari banyak orang seperti, rumah, asrama, penjara, penitipan anak serta panti jompo.

Oleh karena itu, kalau kamu termasuk orang yang tinggal atau beraktivitas penuh pada lingkungan tersebut sebaiknya untuk selalu waspada. Sebagai langkah pencegahan scabies, usahakan untuk selalu menghindari kontak fisik yang terlalu lama dengan penderita serta tidak menggunakan pakaian atau kain yang sama dengan penderita.

Menjaga tempat tinggal tetap bersih dari tungau penyebab kudis juga penting untuk menghindari terulang nya infeksi. Cuci pakaian secara terpisah serta gunakan air panas dan pengering bersuhu tinggi guna memastikan tungau penyebab penyakit scabies benar-benar mati.

Terakhir, pastikan kamu rutin membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang tungau seperti sofa, kasur serta karpet menggunakan vacuum cleaner serta menjaga kelembapan ruangan supaya tetap optimal.

3). Sistem Kekebalan Tubuh
  Siapapun dapat tertular tungau penyebab scabies ini , namun kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa mengakibatkan perkembangan biakan tungau berlangsung lebih cepat.

Sebagaimana yang terjadi pada jenis scabies berkrusta. Pada jenis scabies biasa, jumlah tungau yang menginfeksi hanya sekitar 10-15, namun pada jenis scabies berkrusta seseorang bisa mempunyai ribuan bahkan hingga jutaan tungau pada kulitnya.

Selama ini kondisi scabies berkrusta dapat terjadi pada orang-orang dengan kerja sistem imun yang tidak optimal, seperti: Penderita HIV, Penderita leukimia atau kanker darah, Orang yang sedang menjadi pengobatan kemoterapi atau imunosupressan.

sumber : hellosehat.com

Posted by : Nugraha Nature

Tidak ada komentar:

Posting Komentar