Selasa, 01 Maret 2022

Penyebab Benjolan Payudara Yang Perlu Diwaspadai

 Penyebab Benjolan Payudara Yang Perlu Diwaspadai


Benjolan payudara merupakan jaringan lain yang tumbuh di dalam payudara. Tekstur benjolan ini tergantung pada jenisnya, dapat terasa padat atau berisi cairan.

Sebagian besar benjolan payudara bersifat jinak atau non-kanker. Namun, benjolan pada payudara juga dapat menjadi tanda kanker payudara. Oleh sebab itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan jika kamu menyadari ada benjolan yang tumbuh pada payudara.

Tidak hanya pada wanita saja, benjolan ini juga bisa ditemukan pada pria. Kondisi ini harus dibedakan dengan ginekomastia, yaitu pembesaran payudara pada pria yang umumnya terkait dengan ketidakseimbangan hormon, berat badan berlebih atau bisa juga karena efek samping obat.

Penyebab Benjolan Payudara


Penyebab timbulnya benjolan payudara ini sangat beragam, tergantung pada jenis benjolan itu sendiri. Berikut ini beberapa penyebab benjolan payudara, diantaranya :

1).Kista
  Kista merupakan benjolan berisi cairan yang terbentuk karena adanya penumpukan cairan pada kelenjar payudara. Perempuan bisa mempunyai satu atau lebih kista pada satu atau kedua payudara nya.

Belum diketahui secara pasti kenapa kista payudara terbentuk, namun kondisi ini dipercaya berhubungan dengan perubahan hormon wanita pada siklus menstruasi.

2). Lipoma
  Lipoma ialah benjolan lemak yang tumbuh secara perlahan pada bawah kulit. Benjolan ini bisa tumbuh pada bagian tubuh manapun, seperti leher, bahu, punggung, perut serta payudara. Lipoma sendiri termasuk tumor jinak serta tidak berbahaya, namun dapat mengganggu jika ukurannya lumayan besar.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab timbulnya lipoma. Tetapi, kondisi ini cenderung terjadi pada seseorang yang anggota keluarganya mempunyai riwayat lipoma. Walaupun bisa alami oleh siapa saja, lipoma sering terjadi pada orang yang berusia 40-60 tahun.

3). Mastitis
  Mastitis merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan payudara yang terkadang disertai dengan infeksi. Kondisi ini dapat mengakibatkan terbentuknya abses (kumpulan nanah) pada jaringan payudara. Pada umumnya, penderita mastitis ialah ibu menyusui, namun mastitis juga bisa terjadi pada wanita secara umum, bahkan bisa juga dialami oleh kaum pria.

Penyebab utama dari mastitis ialah penyumbatan pada duktus. ASI yang tersumbat bisa mengendap pada payudara, yang kemudian mengakibatkan payudara yang berujung infeksi. Mastitis juga bisa diakibatkan oleh bakteri yang masuk pada payudara. Bakteri dapat berasal dari permukaan kulit penderita atau mulut bayi, yang kemudian masuk melalui luka pada kulit puting atau melalui lubang puting. Bakteri yang masuk kemudian berkembang serta menginfeksi jaringan payudara.

4). Fibroadenoma
  Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling sering dialami oleh wanita yang berusia 20-30 tahun. Fibroadenoma ini terbentuk pada jaringan payudara serta jaringan ikat, dan bisa terjadi pada satu atau kedua payudara.

Fibroadenoma terbagi menjadi 2 bagian yaitu fibroadenoma simpleks yang tidak bersifat kanker serta fibroadenoma kompleks yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Hingga kini, belum diketahui apa yang menyebabkan fibroadenoma. Namun, kondisi ini terjadi terkait dengan hormon estrogen atau penggunaan pil KB.

5). Nekrosis Lemak
  Nekrosis lemak dapat terjadi pada saat kelenjar lemak pada payudara mengalami kerusakan. Walaupun pada umumnya diakibatkan oleh cedera, kondisi ini juga dapat terjadi karena efek samping radioterapi atau prosedur bedah pada payudara, seperti Mastektomi, Lumpektomi, Biopsi payudara, Pengecilan payudara serta Rekonstruksi payudara.

6). Kanker Payudara
  Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk pada jaringan payudara. Meskipun lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa dialami oleh pria. Jenis kanker payudara sendiri tergantung pada jenis sel payudara yang terserang, antara lain karsinoma duktal in situ, karsinoma lobular in situ, inflammatory breast cancer serta angiosarkoma.

Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadi kanker payudara, yaitu : Faktor hormonal, Paparan zat kimia, Polusi lingkungan, Pola hidung tidak sehat seperti merokok, serta mutasi gen BRCA yang diturunkan oleh keluarga.

7). Fibrokistik Payudara
  Fibrokistik payudara merupakan pertumbuhan jaringan fibrosa serta kista pada kelenjar payudara. Jika dibandingkan dengan kista payudara, benjolan fibrokistik payudara ini mengandung lebih banyak fibrosa, yaitu jaringan ikat yang berbentuk seperti serat.

kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, namun biasanya akan dialami oleh wanita pada masa subur, yaitu pada usia 30-50 tahun. Penyebab payudara sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan perubahan hormon estrogen pada siklus menstruasi.

8). Papiloma Intraduktal
  Papiloma intraduktal merupakan tumor jinak yang terbentuk pada duktus. Duktus ialah saluran yang membawa ASI dari kelenjar susu (lobulus) ke puting payudara. Tumor ini terbentuk pada jaringan fibrosa, kelenjar serta pembuluh darah.

Papiloma itraduktal dapat berupa tumor tunggal (solitary intraductal papilloma) yang tidak bersifat kanker serta tumor yang terdiri dari banyak tumor (multiple papilloma) yang berisiko menjadi kanker. Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita dengan usia 35-55 tahun. Hingga saat ini penyebab dari papiloma indtraduktal belum diketahui. Tetapi, ada pendapat jika kondisi ini berkaitan dengan penggunaan kontrasepsi, terapi penggantian hormon serta riwayat keluarga.

Sumber : alodokter.com

Posted by : Nugraha Nature

Tidak ada komentar:

Posting Komentar